Singapore School of Art and Design
Tanaman dan bunga ibarat aliran darah bagi bumi, menyediakan oksigen untuk manusia dan hewan. Meski begitu tidak semua orang beruntung memiliki ruang cukup untuk membuat taman yang hijau, terutama warga di perkotaan. Tapi itu tidak menghalangi desainer-desainer bangunan dan perencana kota untuk menciptakan ruang hijau. Tidak ada lahan kosong, atap bangunan pun jadi.
Salah satu contohnya desainer bangunan sekolah seni dan desain di Singapore ini menciptakan ruang publik yang hijau pada lokasi-lokasi yang tidak terduga.
Universitas dengan konstruksi atap hijau sebagai tempat berkumpul para mahasiswanya.
Green desain merupakan tren yang sangat populer di arsitektur modern, Sekolah Seni, Desain dan Media di Nanyang Technological University di Singapura memiliki atap yang berfungsi sebagai ruang pertemuan informal dengan ide linier, atap ini menciptakan ruang terbuka, melindungi bangunan, mendinginkan udara sekitarnya dan menampung air hujan untuk irigasi lansekap.
Dari beberapa bangunan yang saya temukan dengan rancangan bangunan yang ramah lingkunga, dan hijau Singapore School of Art and Design-lah yang paling menarik, tidak hanya desainnya yang menarik tapi juga perpaduan desain modern dengan konsep go green juga menjadikan bangunan ini istimewa.
Hampir semua bagian bagunan dihiasi dengan tanaman hingga terkesan seperti tidak ada bangunan di sekitar lokasi tersebut.atap yang di tumbuhi oleh tanaman berfungsi agar suasana bangunan dingin dan sejuk. Tumbuhan di tanam di srkitar bangunan hingga menambah daya tarik bangunan untuk di jelajahi.
epaskan pandangan yang mengejar keuntungan berjangka pendek dan mengorbankan eksistensi fungsi tanah dan air, tamnaman yang di gunalan adalah rumput untuk atap dan palm untuk pagar kampus. Rumpur di atap berfungsi untuk mempermudah penanaman dan lebih rapi.